Arsitektur berkelanjutan
merupakan konsekuensi dari komitmen Internasional tentang pembangunan
berkelanjutan karena arsitektur berkaitan erat dan fokus perhatiannya kepada
faktor manusia dengan menitikberatkan pada pilar utama konsep pembangunan
berkelanjutan yaitu aspek lingkungan binaan dengan pengembangan lingkungannya,
di samping pilar pembangunan ekonomi dan sosial.
Berbagai konsep dalam
arsitektur yang mendukung arsitektur berkelanjutan, antara lain dalam efisiensi
penggunaan energi, efisiensi penggunaan lahan, efisisensi penggunaan material,
penggunaan teknologi dan material baru, dan manajemen limbah.
Konstruksi berwawasan lingkungan (green construction) menurut Dirjen Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum, Hermanto Dardak adalah konstruksi yang dapat mengurangi biaya-biaya yang disebabkan bencana yang ditimbulkan karena kerusakan alam. Contohnya saat membangun jalan terkadang membelah aliran sungai agar tidak putus maka harus dibuatkan saluran gorong-gorong yang memadai agar saat hujan tidak meluap ke jalan.Kemudian dalam membangun jalan menggunakan bahan-bahan yang dapat diperbarui (renewable), bobotnya lebih ringan dan kuat untuk menghemat biaya angkut, serta yang panti harus dapat didaur ulang. Sementara dari segi lingkungan setidaknya untuk jalan karena merupakan fasilitas umum harus menyediakan 30 persen sebagai ruang terbuka hijau yang ditempatkan disisi kanan dan kiri jalan, jelasnya.
Konstruksi berwawasan lingkungan (green construction) menurut Dirjen Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum, Hermanto Dardak adalah konstruksi yang dapat mengurangi biaya-biaya yang disebabkan bencana yang ditimbulkan karena kerusakan alam. Contohnya saat membangun jalan terkadang membelah aliran sungai agar tidak putus maka harus dibuatkan saluran gorong-gorong yang memadai agar saat hujan tidak meluap ke jalan.Kemudian dalam membangun jalan menggunakan bahan-bahan yang dapat diperbarui (renewable), bobotnya lebih ringan dan kuat untuk menghemat biaya angkut, serta yang panti harus dapat didaur ulang. Sementara dari segi lingkungan setidaknya untuk jalan karena merupakan fasilitas umum harus menyediakan 30 persen sebagai ruang terbuka hijau yang ditempatkan disisi kanan dan kiri jalan, jelasnya.
Terdapat
empat syarat yang harus dipenuhi bagi suatu proses pembangunan yang
berkelanjutan, yaitu :
- Menempatkan suatu kegiatan dan proyek pembangunan pada lokasi yang secara ekologis benar.
- Pemanfaatkan sumber daya terbarukan (renewable resourse) tidak boleh melebihi potensi lestarinya serta upaya mencari pengganti bagi sumber daya tak tebarukan.
- Pembuangan limbah industri dan rumah tangga tidak boleh melebihi kapasitas asimilasi pencemaran.
- Perubahan fungsi ekologis tidak boleh melebihi kapasitas daya dukung lingkungan (carryng capacity).
5.
Dua hal penting
dalam konsep keberlanjutan ini yaitu kebutuhan dan generasi mendatang sehingga
berkelanjutan perlu memperhatikan
6.
a.
Konsep kebutuhan. Menciptakan kondisi yang
menjaga terpenuhinya kebutuhan hidup yang memedai bagi seluruh masyarakat.
7.
b.
Konsep keterbatasan. Menjaga kapasitas
lingkungan untuk memenuhi kebutuhan saat ini akan datang.
8.
Tujuan pembangunan
ekonomi dan social harus dituangkan dalam gagasan berkelanjutan. Terdapat empat
syarat yang harus dipenuhi bagi suatu proses pembangunan yang berkelanjutan
9.
a.
Menempatkan suatu kegiatan dan proyek
pembangunan pada lokasi yang secara ekologis benar.
10.
b.
Pemanfaatan sumberdaya terbarukan
(renewable resources ) tidak boleh melebihi potensi lestarinya
11.
c.
Pembuangan limbah industri dan rumah tangga
dan rumah tangga tidak boleh melebihi kapasitas asimilasi pencemaran
12.
d.
Perubahan fungsi ekologis tidak boleh
melebihi kapasitas daya dukung lingkungan.
13.
Arsitektur
berkelanjutan adalah arsitektur yang memenuhi kebutuhan saat ini tanpa membahayakan
kemampuan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Proses
berkelanjutan arsitektur meliputi keseluruhan siklus masa suatu bangunan mulai
dari proses pembangunan, pemanfaatan, pelestarian dan pembongkaran bangunan.
14.
Visi arsitektur berkelanjutan
:
15.
·
Mengurangi emisi gas rumah kaca
16.
·
Mementingkan sisi kualitas daripada
kuantitas hidup
Standar ramah lingkungan ini jika
ditransformasikan ke dalam ukuran maupun sistem baku meliputi beberapa aspek
detil lainnya seperti resource consumption and energy balance system, life
cycle analysis, eco-efficiency standard, eco-scarcity and eco-toxicology
dan sebagainya.
Sumber :
Comments
Post a Comment