Apa
yang dimaksud dengan Green City?
Green
City merupakan
salah satu konsep pendekatan perencanaan kota yang berkelanjutan. Juga dikenal
sebagai Kota Ekologis atau kota yang sehat, mengembangkan sebagian lingkungan
dari suatu kota menjadi lahan-lahan hijau yang alami agar menciptakan
kekompakan antara kehidupan alami dari lingkungan itu sendiri dengan manusia
dan alat-alat non-alamiah dari manusia itu.
“Kota Hijau adalah konsep perkotaan
dimana masalah lingkungan hidup, ekonomi, dan sosial harus dijaga
keseimbangannya”
Contoh Green City
Dan ini adalah contoh "Kota Hijau" yang ada
Curitiba, Brazil
Curitiba
adalah sebuah kota di selatan Brasil dan ibukota negara bagian ParanĂ¡ ( estado
) sejak 1854. Kota ini didirikan pada 1654 sebagai sebuah kamp pertambangan emas.
Populasi: 1,8 juta ( 2007 ).
Langkat, Sumatera Utara
Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, merupakan pelaksana kota berkonsep hijau pertama di dunia. Langkat paling aktif dalam hal upaya pelestarian lingkungan.
Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, merupakan pelaksana kota berkonsep hijau pertama di dunia. Langkat paling aktif dalam hal upaya pelestarian lingkungan.
Langkat dinilai ENO International mampu
menerjemahkan konsep hijau dalam keseharian aktivitas kota itu.
Tidak cuma itu, empat pelajarnya juga dinilai menjadi kader-kader lingkungan
yang handal di kemudian hari. Salah satu paling menonjol adalah Umri
Efendi seorang pelajar dari SMP Negeri 1 Bahorok. Efendi meraih nilai
tertinggi, dan bila 25-30 Mei ini pollingnya masih tinggi maka pelajar yang
bersangkutan akan dikirim ke Finlandia.
Konsep Green City
Menerapkan
konsep Green City pada setiap kota di seluruh negara merupakan salah satu
bentuk pelestarian keseimbangan alam yang paling mudah dan tepat untuk
dilaksanakan. Pada
konsep ini terlihat adanya keseimbangan antara pembangunan dan perkembangan
kota dengan kelestarian lingkungan. Kota yang sehat dapat diwujudkan menjadi
suatu kondisi kota yang aman, nyaman, bersih, dan sehat untuk dihuni
penduduknya dengan mengoptimalkan potensi sosial ekonomi masyarakat melalui
pemberdayaan forum masyarakat, difasilitasi oleh sektor terkait dan sinkron
dengan perencanaan kota.
Adapun mengenai konsep kota hijau yang ditawarkan,
adalah perlunya pemerintah memanfaatkan energi matahari, udara dan air
untuk mewujudkan green building dan green businnes pada
proyek-proyek restorasi lingkungan kota, pertamanan kota dan penghijauan kota.Secara
individu , penduduk kota diharapkan juga memiliki kebiasaan menggunakan
kendaraan umum, berjalan kaki, bersepeda atau mengunakan angkutan berbahan
bakar non fosil.
8 Atribut Green City
Green City memiliki 8
atribut dalam penerepannya, yaitu Green
Openspace, Green Community, Green Building, Green Energy, Green Water, Green
Transportation, Green Waste, dan Green Planning and design.
- Green planning and design (Perencanaan dan rancangan hijau)
Perencanaan dan rancangan hijau adalah perencanaan tata ruang
yang berprinsip pada konsep pembangunan kota berkelanjutan. Green city menuntut
perencanaan tata guna lahan dan tata bangunan yang ramah lingkungan serta
penciptaan tata ruang yang atraktif dan estetik.
- Green open space (Ruang terbuka hijau)
Ruang terbuka hijau adalah salah satu elemen terpenting kota
hijau. Ruang terbuka hijau berguna dalam mengurangi polusi, menambah estetika
kota, serta menciptakan iklim mikro yang nyaman. Hal ini dapat diciptakan
dengan perluasan lahan taman, koridor hijau dan lainlain.
- Green Waste (Pengelolaan sampah hijau)
Green waste adalah pengelolaan sampah hijau yang berprinsip
pada reduce (pengurangan), reuse (penggunaan ulang) dan recycle (daur ulang).
Selain itu, pengelolaan sampah hijau juga harus didukung oleh teknologi
pengolahan dan pembuangan sampah yang ramah lingkungan.
- Green transportation (Transportasi hijau)
Green transportation adalah transportasi umum hijau yang
fokus pada pembangunan transportasi massal yang berkualitas. Green
transportation bertujuan untuk meningkatkan penggunaan transportasi massal,
mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, penciptaan infrastruktur jalan yang
mendukung perkembangan transportasi massal, mengurangi emisi kendaraan, serta
menciptakan ruang jalan yang ramah bagi pejalan kaki dan pengguna sepeda.
- Green water (manajemen air yang hijau)
Konsep green water bertujuan untuk penggunaan air yang hemat
serta penciptaan air yang berkualitas. Dengan teknologi yang maju, konsep ini
bisa diperluas hingga penggunaan hemat blue water (air baku/ air segar),
penyediaan air siap minum, penggunaan ulang dan pengolahan grey water (air yang
telah digunakan), serta penjagaan kualitas green water (air yang tersimpan di
dalam tanah).
- Green energy (Energi hijau)
Green energi adalah strategi kota hijau yang fokus pada
pengurangan penggunaan energi melalui penghemetan penggunaan serta peningkatan
penggunaan energi terbaharukan, seperti listrik tenaga surya, listrik tenaga
angin, listrik dari emisi methana TPA dan lain-lain.
- Green building (Bangunan hijau)
Green building adalah struktur dan rancangan bangunan yang
ramah lingkungan dan pembangunannya bersifat efisien, baik dalam rancangan, konstruksi,
perawatan, renovasi bahkan dalam perubuhan. Green building harus bersifat
ekonomis, tepat guna, tahan lama, serta nyaman. Green building dirancang untuk
mengurangi dampah negatif bangunan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan
dengan penggunaan energi, air, dan lain-lain yang efisien, menjaga kesehatan
penghuni serta mampu mengurangi sampah, polusi dan kerusakan lingkungan.
- Green Community (Komunitas hijau)
Green community adalah strategi pelibatan berbagai
stakeholder dari kalangan pemerintah, kalangan bisnis dan kalangan masyarakat
dalam pembangunan kota hijau. Green community bertujuan untuk menciptakan
partisipasi nyata stakeholder dalam pembangunan kota hijau dan membangun
masyarakat yang memiliki karakter dan kebiasaan yang ramah lingkungan, termasuk
dalam kebiasaan membuang sampah dan partisipasi aktif masyarakat dalam
program-program kota hijau pemerintah.
Misi kota hijau sebenarnya tidak hanya sekedar ‘menghijaukan’ kota. Lebih dari
itu, kota hijau dengan visinya yang lebih luas dan komprehensif, yaitu
Kota yang Ramah Lingkungan, memiliki misi antara lain memanfaatkan secara
efektif dan efisien sumberdaya air dan energi, mengurangi limbah, menerapkan
sistem transportasi terpadu, menjamin kesehatan lingkungan, dan Mensinergikan
lingkungan alami dan buatan, berdasarkan perencanaan dan perancangan kota yang
berpihak pada prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan baik secara lingkungan,
sosial dan ekonomi secara seimbang.
Comments
Post a Comment